
Cerita ini tak'kan terjadi tanpa adanya momen ini. Satu fase yang memang harus aku jalani, juga para sahabatku-saudaraku-saudariku.
Takut, Ragu, Bimbang menjadi satu bumbu yang telah meracuni pikiranku pagi itu. Sebuah persiapan yang begitu sempit telah mengkontaminasi pikiranku menjadi sempit dan makin melilit.
Satu cara harus ku lakukan untuk mencuci bersih gelapnya pikir dan imajiku. DOA, satu jawab yang langsung terlontar dari hatiku, lalu pikirku pun berproses.
AIR dan DOA, sebuah kombinasi sempurna untuk segarkan otak dan jiwaku dari kekeringan. Otak ku menggerakkan tanganku untuk mencari sebotol air, duduk, konsentrasi dan doa.
Maka hatiku pun berbicara, ......" Ya Bapa, trima kasih karena hanya dengan rahmat serta bimbinganMu lah aku masih bisa bernafas dan berkarya hingga hari ini. Jikalau Kau berkenan maka sudilah Kau berkati air dalam botol ini agar dapat menyegarkan dahaga jiwa serta pikiranku hari ini. Terangilah pula hati dan pikiranku agar aku dapat mempersembahkan yang terbaik dari apa yang aku miliki. Dan berikanlah aku kemampuan serta ketulusan hati untuk berpasrah. Maka terjadilah padaku menurut kehendakMu. Amin"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar